Sunday, 10 May 2015

Mengenal Pencampuran Warna

Saat kita ingin melukis ataupun ingin menghias interior rumah kita sangatlah membutuhkan cat. Kadang kala kita membutuhkan warna yang tidak didapat ataupun sangat susah untuk didapatkan. Untuk itu saya mencoba berbagi ilmu "Mengenal Pencampuran Warna".
Seperti judul yang saya tulis di atas, saya akan menjelaskan bagaimana mendapatkan pigmen warna dengan mencampurkan 2 atau lebih pigmen warna yang berbeda.

Warna yang pertama harus dipersiapkan untuk melukis biasanya adalah warna-warna primer.

Merah


Kuning


Biru


Namun dalam kasus kecil, ada saja seorang seniman yang menambahkan warna untuk bahan pencampuran yaitu

Cyan


Magenta


Setelah cat-cat dengan warna primer telah dipersiapkan, kita mulai masuk untuk mencampur warna sesuai keinginan kita.
Sebagai contoh untuk mendapatkan warna ungu kita semua biasanya mencampur warna mersh dan biru.
Jika warna merah dan biru yang dicampur maka yang didapat adalah warna ungu dengan pigmen yang kuat

Ungu hasil dari Merah+Biru



Namun jika yang kita inginkan adalah warna ungu dengan cahaya yang kuat.

Ungu bercahaya


Cobalah anda campurkan warna magenta dan cyan. Maka yang didapat adalah warna ungu yang bercahaya.

Teknik mencampur tersebut juga berlaku kepada warna hijau.
Jika kita menginginkan warma hijau dengan pigmen yang kuat maka kita campurkan warna kuning dan biru. Maka akan didapat hijau dengan pigmen yang kuat atau hijau pekat.

Hijau pekat


Namun jika kita menginginkan warna hijau yang bercahaya atau hijau cerah.Campurlah warna kuning dengan cyan. Maka akan didapat hijau yang cerah.

Hijau cerah


Semua perncampuran warna tersebut menggunakan perbandingan perncampuran 1:1. Warna pencampuran bisa saja akan menghasilkan warna yang tidak sama. Untuk itu campurlah warna dengan porsi yang dibutuhkan agar cukup untuk mewarnai sebuah objek tanpa mencampur warna lagi, dengan tujuan hasil karyanya akan memiliki warna yang beraturan dan rata.

Untuk warna hitam biasanya semua warna primer (merah, kuning, biru ) dicampurkan dengan perbandingan 1:1:1 maka akan didapat warna hitam. Warna hitam biasanya digunakan untuk memberi efek bayangan atau mempertegas bagian gelap pada gambar.

Berikut adalah komposisi pencampuran warna dan hasil campuran.

Merah + Biru = Ungu
Merah + Kuning = Jingga
Biru + Kuning = Hijau
Merah + Hijau = Kuning
Biru + Hijau = Cyan
Cyan + Merah = Magenta
Magenta + Cyan = Ungu Terang
Jingga + Hijau = Hijau Terang
Ungu + Jingga = Merah

Wednesday, 6 May 2015

Warna

Warna.
Warna adalah spektrum tertentu dari sebuah cahaya sempurna ( berwarna putih). Tiap warna memiliki edentitas gelombang masing-masing yang akan membentuk warna itu sendiri. Gelombang warna yang dapat ditangkap mata manusia berkisar antara 380-780 nanometer.

Dalam seni rupa warna juga bisa berarti pantulan tertentu oleh cahaya yang menyentuh pigmen-pigmen yang berada dalam sebuah media sehingga membentuk karakter tertentu yang tertangkap oleh mata kita. Misalnya pencampuran pigmen warna merah di campur dengan pigmen warna biru dengan komposisi yang tepat akan menghasilkan pantulan pigmen warna magenta/ungu jika tersentuh oleh cahaya putih sempurna.

Sebenarnya tiap warna memiliki karakter dan arti masing-masing. Warna juga dibagi dalam beberapa kelompok. Menurut teori Brewster yang menyederhanakan warna menjadi 4 kelompok yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan netral. Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkarang warna Brewster. Dari lingkarang warna Brewster mampu menjelaskan lagi tentang kelompok warna kontras (komplementer), split komplementer, triad, dan tetrad.



1. Warna primer
     Adalah warna yang ada bukan karena campuran dari warna lain, warna ini adalah warna pokok yang berdiri sendiri. Yang termasuk warna primer adalah merah, biru, dan kuning

2. Warna sekunder
     Adalah warna yang dihasilkan dari campuran 2 warna primer yang sama perbandingannya yaitu 1:1. Contoh warna jingga dihasilkan dari campuran warna primer merah dan kuning.

3. Warna tersier
     Adalah warna yang didapat dari campuran 2 warna dengan perbandingan 1:1, dengan pencampuran warna primer dan yang lainnya warna sekunder. Contoh warna kuning kehijauan dihasilkan dari campuran warna kuning dan hijau.

4. Warna netral
     Warna netral adalah warna yang dihasilkan dari campuran ketiga warna primer dengan proporsi 1:1:1. Warna ini bersifat sebagai warna penyeimbang di alam. Campuran warna ini biasanya mengarah pada warna hitam.

Adapun warna-warna yang dikelompokan menurut kontras warnanya

1. Warna kontras (komplementer)
     Adalah dua warna yang saling bersebrangan sehingga membentuk sudut 180 derajat dalam lingkaran warna. Warna tersebut membentuk kontras yang sangat kuat. Misalnya merah dan hijau

2. Warna split komplementer
     Adalah dua warna yang bersebrangan namun tidak membentuk garis lurus 180 derajat sempurna, hanya mendekati garis lurus tersebut dalam lingkaran warna. Misalnya warna unggu memiliki hubungan split komplementer dengan warna hijau kekuningan.

3. Warna triad komplementer
    Adalah tiga warna yang bila dihubungkan akan membentuk segitiga sama sisi 60 derajat. Rangkaian warna ini biasanya adalah warna merah, kuning, dan biru.

4. Warna tetrad komplementer
    Adalah empat warna yang membentuk persegi dengan sudut 90 derajat. Warna ini juga disebut warna double komplementer. Contoh empat warna yang memiliki hubungan tetrad komplementer yaitu ungu, jingga kemerahan, kuning, dan biru muda.

Dari lingkarang warna Brewster masih bisa didapat lagi kelompok warna lain yaitu kelompok warna panas dan dingin.

Kelompok warna panas adalah kelompok warna yang dimulai dari warna kuning kehijauan hingga merah. Warna ini bersifat dekat dan panas, dan menggambarkan semangat, ceria, kemarahan.
Kelompok warna dingin dimulai dari warna hijau hingga ungu. Warna ini bersifat jauh dan dingin. Dan mengambarkan kesejukan, ketenangan. Suatu karya seni akan memiliki keharmonisan yang baik jika didalamnya terdapat warna yang bersifat hangat-sedang, tidak terlalu panas ataupun jauh.

(Sumber : wikipedia )

Monday, 27 April 2015

tutorial melukis wajah dengan pensil : menggambar hidung

Menggambar hidung.
                   Art by : Riswan Ratta

Menggambar hidung itu susah-susah gampang. Saya sendiri pun belum mahir sekali dalam menggambar bagian wajah yang satu ini. Namun saya akan coba memberi tutorial menggambar hidung versi saya sendiri.
Alat yang perlu di siapkan tentunya pensil, penghapus, serutan dan kertas. Saya menggambar hidung hanya berbekal pensil HB, B, 2B, 3B, 6B.

Nah pertama kalian harus menggambar pola dasar dari hidung tersebut dengan pensil HB.
Contoh gambar :


Setelah selesai dengan pola. Ambilah pensil B dan mulailah mengarsir seluruh bagian pada hidung tersebut.
Contoh gambar :


Kemudian arsir bagian tepi-tepi hidung dengan pensil 2B.
Contoh gambar :


Arsir bagian paling tepi dari hidung dengan pensil 3B untuk mempertegas lekukan pada hidung. Dan arsir lubang hidung dengan pensil 6B. Disini gambar hidung sudah mulai menunjukan bentuknya.
Contoh gambar :


Arsirlah area sekitar hidung demgan pensil 2B secara perlahan dan buat lah bayangan pada bagian bawah hidung. Bayangan tergantung dari mana arah cahaya dan selalu berlawanan dengan arah cahaya.
Contoh gambar :


Sentuhan terakhir, hapuslah bagian kecil dari ujung hidung untuk memberi kesan terang pada ujung hidung.
Contoh gambar :


Sekian, semoga bermanfaat. Maaf kalau contoh gambar jelek.

Sunday, 26 April 2015

dasar-dasar melukis dengan cat air

Teknik dasar melukis dengan cat air.

Pengetahuan teknik dasar sangat diperlukan untuk melakukan pekerjaan apapun. Termasuk dalam melukis.
Sebelumnya kalian harus siapkan dulu bahan dan alatnya, kuas berbagai ukuran dan bentuk, cat air, kertas gambar, lap, air bersih, kapas satu kepal, palet. Juga pensil dan easel bila diperlukan.
Berikut ini adalah dasar-dasar dalam melukis menggunakan car air versi saya sendiri.

1. Buat lah sketsa dasar dengan pensil yan tipis bila anda belum berani menorehkan cat secara langsung.

2.  Buatlah warna dasar.
     Buatlah warna dasar terlebih dahulu pada kertas, warna dasar biasanya warna muda yang netral terhadap warna lain seperti kuning, hijau muda, dan biru muda. Caranya dengan mengencerkan cat lalu celupkan kapas yang dibentuk bulah setengah bagian saja dan menorehkannya ke atas kertas dari kiri ke kanan, lakukan hal serupa dibawah goresan warna tersebut hingga seluruh kertas terwarnai oleh warna dasar.

3. Mulailah menggambar dari obyek yang paling jauh. Ini akan memberi efek perspektif pada lukisan anda. Contoh jika anda ingin menggambar matahari tenggelam, gambarlah mataharinya terlebih dahulu.

4. Jika gambar anda sudah memperlihatkan sebuah obyek yang utuh. Langkah selanjutnya adalah pendetailan gambar. Detail gambar dilakukan dengan memperkuat warna-warna yang gelap atau warna inti. Saya biasanya melakukan pendetailan dengan cat air yang tidak dicairkan agar warna terlihat tajam.

5. Setelah pendetailan selesai, lukisan sudah dapat dikatakan selesai. Tinggal keringkan saja lukisan anda dan bubuhkan tanda tangan anda pada lukisan tersebut.

(Note : Belum ada foto contoh yang bisa saya tunjukan, terakhir melukis dengan cat air tahun 2011)

tips memilih peralatan lukis

Tips memilih peralatan lukis.


Melukis memang kegiatan yang mengasyikan, saat kita melukis kita bisa sampai lupa waktu. Apalagi obyek yang sedang kita lukis adalah obyek yang kita senangi.
Tentunya jika kita melukis didukung dengan peralatan dan bahan yang bagus akan menghasilkan lukisan yang maksimal. Semua seniman mempunyai standarnya masing-masing dalam memilih alat dan bahan untuk melukis. Berikut adalah ulasan tips memilih alat dan bahan lukis versi saya sendiri.

1. Kuas
     Pilihlah kuas dengan bulu yang lembut, jangan terlalu kaku dan juga jangan terlalu lembek dan yang pasti lurus. Perhatikan tekstur bulu, usahakan memilih kuas yang panjang bulunya sama rata dan tidak bercabang. Untuk mengecek kelurusan bulu kuas dapat dengan cara tangan kanan memegang ujung bulu dan tangan kiri memegang pangkal bulu talu putar perlahan, jika bulu kembali lurus maka itu tandanya kuas yang bagus. Kuas yang bagus biasanya jika dicelupkan ke cat ujungnya akan mengumpul dan bila telah digoreskan ke kanvas lalu di angkat akan tetap mengumpul.

2. Palet
     Pada dasarnya palet semua hampir sama. Namun pilihlah palet yang tidak terlalu dalam lubangnya agar mudah untuk pencampuran warna dengan warna lain, jangan terlalu datar pula. Pilihlah palet yang licin agar cat minyak tidak meresap, kalaupun palet itu terbuat dari kayu, pilihlah yang sudah dilapisi bahan pelicin.

3. Kanvas
     Pilihlah kanvas yang pori-porinya tidak terlalu besar dan sedikit, caranya lihat pada permukaan bagian belakang kanvas, dan pilihlah kanvas yang tertutup sempurna oleh lapisan cat putih pada kanvas tersebut dan lapisan cat tersebut tidak mudah retak.
   
4. Kertas
     Kertas gambar/lukis biasanya lebih tebal dari kertas biasa, pilihlah kertas yang memiliki serat-serat yang sedikit kasar agar cat atau pastel mudah meresap. Atau menggunakan kertas scetch book juga bisa.

5. Cat
     Definisi cat yang bagus adalah cat yang memiliki warna cemerlang, kuat, tidak mudah mengering walau disimpan dalam waktu yang lama dengan catatan dalam kondisi tertutup. Cat yang mahal biasanya itu adalah cat yang bagus. Namun tak harus mahal, jika anda memiliki merk kepercayaan anda juga silahkan untuk tetap memakainya.

Saturday, 25 April 2015

mengenal alat dan bahan untuk melukis

Mengenal alat dan bahan untuk melukis.

Sebelum kita memulai untuk melukis, sangatlah penting untuk kita mengetahui alat dan bahan yang akan kita gunakan nantinya serta pengertian dan fungsi dari masing-masing alat tersebut.

Alat lukis yang dugunakan pada umumnya yaitu.
 1. Kuas

      Kuas yang kita pakai sangat berpengaruh terhadap hasil lukisan kita. Kuas sendiri ada banyak macamnya, mulai dari bulu yang kecil meruncing hingga yang bulu lebar lurus dan lebar miring. Semua itu memiliki fungsi yang berbeda.
Kuat yang bagus biasanya bulunya berwarna cream.

2. Palet

     Palet adalah tempat untuk mencampur cat atau tempat untuk menyiapkan cat sebelum diaplikasikan ke kanvas. Palet yang bagus adalah palet yang bersifat licin karena minyak tak dapat meresap kedalamnya.

3. Alat pembersih kuas
    Pembersih kuas di gunakan untuk membersihkan kuas dari sisa cat agar bisa digunakan kembali pada warna lain tanpa tercampur, antara lain yaitu berupa cairam minyak seperti tinner, solar, dan minyak tanah. Namun jangan menggunakan bensin, karena bahaya dan juga cenderung merusak kuas. Kain lap untuk mengeringkan kuas setelah dibersihkan dengan cairan pembersihnya.

4. Pisau palet

     Pisau palet sebenarnya berfungsi untuk mengaduk cat minyak diatas palet agar didapat komposisi warna yang rata, mengkilat dan maksimal. Namun banyak dari maestro lukis menggunakannya sebagai alat lukis seperti pengganti kuas dan untuk meratakan tekstur cat pada kanvas.

5. Easel

     Easel adalah papan untuk menjepit kanvas. Papan ini memiliki kaki dan berdiri agak miring serta dapat di stel naik turun. Sebenarnya papan ini tidak terlalu penting, asalkan kanvas bisa berdiri tegak, dan bisa dilukis tanpa bergerak.

Bahan-bahan untuk melukis  terdiri dari :

1. Cat/Tinta

     Cat/tinta adalah cairan yang dibuat khusus untuk melukis, membuat kaligrafi, dan membuat karya tulis. Sebenarnya banya bahan lain selain cat yang bisa digunakan untuk melukis, bahkan bahan alami sekalipun. Contohnya : getah daun jati menghasilkan warna merah jika digoreskan ke media kertas atau kain, dengan ekspirimen tertentu oleh pelukis, daun tersebut dapat dijadikan sebagai pengganti cat.
Cat sendiri banyak macamnya, berikut ulasan singkat tentang macam-macam cat.

1. Cat minyak
     Cat minyak adalah cat yang dicampur dengan minyak sebagai pengikat pigmen warna.
Cat minyak memiliki sifat pigmen yang cemerlang. Cat minyak menduduki skala gradiasi paling besar dari cat yang lain karena cat ini mampu mendekati gradiasi warna nyata. Ketahana cat minyak lebih lama. Namun cat ini memiliki bau yang tajam dan menyengat. Membutuhkan waktu lama untuk kering.

2. Cat air / aquarel
     Adalah cat yang menggunakan pelarut air untuk melarutkan pigmen warna yang ada didalamnya. Cat ini bersifat transparan dan cenderung pudar. Cat ini tidak berbau menyengat seperti cat minyak. Namun karena cat ini pelarutnya menggunakan air maka mudah sekali luntur jika terkena cipratan air.

3. Cat poster
     Cat poster adalah cat yang berbahan dasar air juga. Dalam penggunaannya bisa dilarutkan dengan air terlebih dahulu atau bisa juga tanpa pelarut air. Media untuk melukis dengan cat ini adalah kertas. Cat ini memiliki pigmen warna yang lebih pekat dari cat air dan bersifat melapisi dengan penggunaan yang kental.

4. Cat akrilik (acrylic)
     Cat yang berbentuk serbuk atau pasta. Cat akrilik terbuat dari campuran bahan sintetis seperti resin dan polivinyl acetate yang cepat kering. Bahan ini umumnya bersifat lembut dan kaku. Cat ini cepat kering meskipun dicampur dengan air/gel, tahan air, dan bersifat mudah menutup. Media lukis untuk cat ini adalah dinding (tembok batu), kayu, kain, stryfoam, kanvas, ataupun kertas gambar.
Cat baunya tidah terlalu menyengat.

4. Cat tekstil
     Cat tekstil adalah cat yamg juga berbahan dasar air. Cat ini biasa digunakan untuk melukis diatas media kain, baju, sepatu, ataupun tas yang kemudian harus distrika setelah kering.

5. Tinta bak / tinta cina
     Tinta cina biasa digunakan untuk membuat karya tulis atau kaligrafi. Pada umumnya tinta cina dibagi menjadi 2 bentuk yaitu padat dan cair. Tinta padat harus diencerkan dengan air terlebih dahulu sebelum digunakan.

Adapun bahan lain untuk mewarnai yaitu

1. Pastel / oil pastel / crayon

     Pastel berbentuk batangan bulat memanjang seperti lilin. Pastel memiliki sifat warna yang cemerlang. Sangat rapuh dan akan langsung menempel bila digosokkan diatas kertas namun mudah ikatan warnanya terlepas dari medianya jika mendapat getaran. Untuk itu sering diberikan fixative. Pastel sangat susah untuk dihapus. Bahkan juka di hapus dengan penghapus malah akan memberi efek noda pada lukisannya. Untuk mengatasi pastel konvensoinal yang mudah rontok, dikembangkan juga pastel minyak yang merekat kuat pada medianya.

2. Pensil warna


     Pensil warna adalah jenis pensil yang grafit pada pensil tersebut memiliki pigmen warna tertentu. Pensil warna pada umumnya dijuat tiap set. Satu set pensil warna ada yang berjumlah 12, 24, 36, 48, dan bahkan ada yang mencapai ratusan. Ada juga yang janyaemproduksi set warna kulit. Pensil warna mudah berbaur dengan media kertas serta mudah untuk dihapus.

Setelah kita mengenal bahan bahan untuk mewarnai, kita juga harus mengenal media bahan untuk melukis. Pada umumnya media untuk melukis berbentuk datar 2 dimensi, kertas dan kanvas adalah 2 media yang paling sering digunakan.
Berikut adalah ulasannya.

1. Kertas

     Kertas adalah media lukis yang memiliki daya serap yang tinggi. Tak berpoŕi-pori. Kertas sangat cocok untuk dilukis dengan cat air, pensil dan pastel. Perlu perhatian lebih saat melukis dengan kertas dan cat air, untuk mendapatkan warna yang cerah biasanya cat air dilarutkan tak terlalu kental.

2. Kanvas

     Kanvas adalah media lukis yang memiliki pori-pori yang telah ditutup cat dasar berwarna putih. Media ini lebih sering digunakan untuk melukis dengan cat minyak karena cat minyak butuh ketebalan dalam pewarnaan dan kadang butuh metode palet yang membutuhkan terknik kontruksi pada bidang lukisnya. Palet pada umumnya sudah memiliki frame yang berbentuk persegi dan ada pula yang masih berbentuk gulungan tanpa frame.

(Sumber : wikipedia indonesia, artikel natasya angelica denan pokok bahasan yang saya jabarkan sendiri)     

Friday, 24 April 2015

Aliran Seni Lukis

Macam-macam aliran dalam seni lukis.
Seni lukis yang terus berkembang dari zaman nenek moyak kita sampai sekarang telah menciptakan banyak aliran didalamnya. Tiap aliran memiliki gaya lukisana masing-masing.
Berikut adalah ulasan singkat tentang aliran-aliran dalam seni lukis.

1. Surealisme

     Surealisme adalah gabungan kata dari Super Realisme. Serealisme adalah gaya melukis dengan menuangkan wujud khayalan sang pelukis. Wujud khayalan ini bisa didapat dari mimpi-mipi yang diluar akal manusia ataupun imajinasi tentang dunia khayalan yang tak ada dalam dunia nyata. Yang kemudian dituangkan dalam bentuk lukisan yang dapat dinikmati tanpa mengetahui bentuk nyatanya. Salah satu pelukis yang terkenal dalam aliran ini adalah Salvador Dali.

2. Kubisme

Kubisme adalah aliran seni lukis yang berusaha menunjukkan suatu wujud tertentu dengan bentuk-bentuk geometris dan balok-balok yang terangkai hingga menjadi bentuk gambar atau bidang yang mewakili wujud nyata. Tokoh yang terkenal dalam aliran ini adalah Pablo Picasso

3. Romantisme

Aliran ini merupakan aliran seni lukis tertua di Indonesia.
Seni lukis yang mengangkat sebuat peristiwa idah atau kenangan sang pelukis yang berlatar belakang suatu objek pemandangan alam yang indah.
Seni lukis ini ditularkan oleh penjajah Belanda pada masa kolonial kepada rakyat pribumi untuk tujuan koleksi dan sebagai galeri di zaman itu. Tokoh yang terkenal dalam aliran ini adalah Raden Saleh

4. Ekspresionisme

Adalah aliran seni lukis yang terpengaruh oleh emosional sang pelukis saat melukis suatu objek. Efek tiap emosional akan menghasilkan lukisan dengan ekspresi yang berbeda. Lukisan dalam aliran ini lebih sering menunjukan ekspresi marah dan depresi dibandingkan dengan ekspresi bahagia.

5. Fauvisme
Fauvisme adalah aliran yang menghargai ekspresi dalam menangkap suasana yang hendak dilukis. Tidak seperti karya impresionisme, pelukis fauvis berpendapat bahwa harmoni warna yang tidak terpaut dengan kenyataan di alam justru akan lebih memperlihatkan hubungan pribadi seniman dengan alam tersebut.
Konsep dasar fauvisme bisa terlacak pertama kali pada 1888 dari komentar Paul Gauguin kepada Paul Sérusier:

"Bagaimana kau menginterpretasikan pepohonan itu? Kuning, karena itu tambahkan kuning. Lalu bayangannya terlihat agak biru, karena itu tambahkan ultramarine. Daun yang kemerahan? Tambahkan saja vermillion."
Segala hal yang berhubungan dengan pengamatan secara objektif dan realistis, seperti yang terjadi dalam lukisan naturalis, digantikan oleh pemahaman secara emosional dan imajinatif. Sebagai hasilnya warna dan konsep ruang akan terasa bernuansa puitis. Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan, tetapi mengikuti keinginan pribadi pelukis.

6. Neo-Impresionisme
Adalah teknik melukis tanpa mencampur warna dalam palet terlebih dahulu atau mencampurnya diatas kanvas.
Sang pelukis hanya membuat titik-titik tiap warna yang saling berkesinambungan dan bersebelahan hingga menjadi  sebuah komposisi warna yang berbeda dari tiap titik warna yang bersentuhan dam menjadikannya sebuah gambar. Pencampuran warna ini disebut campuran optik. Teknik pencampuran warna terpisaj ini dipercaya lebih indah di banding pencampuran warna konvensional di atas palet oleh penganut aliran seni lukis ini.

7. Realisme

Adalah aliran seni lukis yang berusaha menampilkan wujud asli suatu objek dengan sebenar-benarnya tanpa menambahkan embel-embel tertentu. Realisme bisa juga diartikan berusaha meniru objek nyata dengan menampilkan hal yang sebenarnya tanpa menyembunyikan hal-hal lain.

8. Naturalisme

Adalah suatu penekan suatu objek realis dengan seting alam. Hal ini adalah pendalaman lebih lanjut dari aliran seni lukis realisme pada abad ke-19 sebagai wujud kemapanan romantisme.
Lukisan pemandangan alam adalah lukisan yang dianggap paling realis didalam aliran ini.

(Sember : wikipedia indonesia, dengan bahasan pokok yang saya jabarkan)