Sunday, 10 May 2015

Mengenal Pencampuran Warna

Saat kita ingin melukis ataupun ingin menghias interior rumah kita sangatlah membutuhkan cat. Kadang kala kita membutuhkan warna yang tidak didapat ataupun sangat susah untuk didapatkan. Untuk itu saya mencoba berbagi ilmu "Mengenal Pencampuran Warna".
Seperti judul yang saya tulis di atas, saya akan menjelaskan bagaimana mendapatkan pigmen warna dengan mencampurkan 2 atau lebih pigmen warna yang berbeda.

Warna yang pertama harus dipersiapkan untuk melukis biasanya adalah warna-warna primer.

Merah


Kuning


Biru


Namun dalam kasus kecil, ada saja seorang seniman yang menambahkan warna untuk bahan pencampuran yaitu

Cyan


Magenta


Setelah cat-cat dengan warna primer telah dipersiapkan, kita mulai masuk untuk mencampur warna sesuai keinginan kita.
Sebagai contoh untuk mendapatkan warna ungu kita semua biasanya mencampur warna mersh dan biru.
Jika warna merah dan biru yang dicampur maka yang didapat adalah warna ungu dengan pigmen yang kuat

Ungu hasil dari Merah+Biru



Namun jika yang kita inginkan adalah warna ungu dengan cahaya yang kuat.

Ungu bercahaya


Cobalah anda campurkan warna magenta dan cyan. Maka yang didapat adalah warna ungu yang bercahaya.

Teknik mencampur tersebut juga berlaku kepada warna hijau.
Jika kita menginginkan warma hijau dengan pigmen yang kuat maka kita campurkan warna kuning dan biru. Maka akan didapat hijau dengan pigmen yang kuat atau hijau pekat.

Hijau pekat


Namun jika kita menginginkan warna hijau yang bercahaya atau hijau cerah.Campurlah warna kuning dengan cyan. Maka akan didapat hijau yang cerah.

Hijau cerah


Semua perncampuran warna tersebut menggunakan perbandingan perncampuran 1:1. Warna pencampuran bisa saja akan menghasilkan warna yang tidak sama. Untuk itu campurlah warna dengan porsi yang dibutuhkan agar cukup untuk mewarnai sebuah objek tanpa mencampur warna lagi, dengan tujuan hasil karyanya akan memiliki warna yang beraturan dan rata.

Untuk warna hitam biasanya semua warna primer (merah, kuning, biru ) dicampurkan dengan perbandingan 1:1:1 maka akan didapat warna hitam. Warna hitam biasanya digunakan untuk memberi efek bayangan atau mempertegas bagian gelap pada gambar.

Berikut adalah komposisi pencampuran warna dan hasil campuran.

Merah + Biru = Ungu
Merah + Kuning = Jingga
Biru + Kuning = Hijau
Merah + Hijau = Kuning
Biru + Hijau = Cyan
Cyan + Merah = Magenta
Magenta + Cyan = Ungu Terang
Jingga + Hijau = Hijau Terang
Ungu + Jingga = Merah

Wednesday, 6 May 2015

Warna

Warna.
Warna adalah spektrum tertentu dari sebuah cahaya sempurna ( berwarna putih). Tiap warna memiliki edentitas gelombang masing-masing yang akan membentuk warna itu sendiri. Gelombang warna yang dapat ditangkap mata manusia berkisar antara 380-780 nanometer.

Dalam seni rupa warna juga bisa berarti pantulan tertentu oleh cahaya yang menyentuh pigmen-pigmen yang berada dalam sebuah media sehingga membentuk karakter tertentu yang tertangkap oleh mata kita. Misalnya pencampuran pigmen warna merah di campur dengan pigmen warna biru dengan komposisi yang tepat akan menghasilkan pantulan pigmen warna magenta/ungu jika tersentuh oleh cahaya putih sempurna.

Sebenarnya tiap warna memiliki karakter dan arti masing-masing. Warna juga dibagi dalam beberapa kelompok. Menurut teori Brewster yang menyederhanakan warna menjadi 4 kelompok yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan netral. Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkarang warna Brewster. Dari lingkarang warna Brewster mampu menjelaskan lagi tentang kelompok warna kontras (komplementer), split komplementer, triad, dan tetrad.



1. Warna primer
     Adalah warna yang ada bukan karena campuran dari warna lain, warna ini adalah warna pokok yang berdiri sendiri. Yang termasuk warna primer adalah merah, biru, dan kuning

2. Warna sekunder
     Adalah warna yang dihasilkan dari campuran 2 warna primer yang sama perbandingannya yaitu 1:1. Contoh warna jingga dihasilkan dari campuran warna primer merah dan kuning.

3. Warna tersier
     Adalah warna yang didapat dari campuran 2 warna dengan perbandingan 1:1, dengan pencampuran warna primer dan yang lainnya warna sekunder. Contoh warna kuning kehijauan dihasilkan dari campuran warna kuning dan hijau.

4. Warna netral
     Warna netral adalah warna yang dihasilkan dari campuran ketiga warna primer dengan proporsi 1:1:1. Warna ini bersifat sebagai warna penyeimbang di alam. Campuran warna ini biasanya mengarah pada warna hitam.

Adapun warna-warna yang dikelompokan menurut kontras warnanya

1. Warna kontras (komplementer)
     Adalah dua warna yang saling bersebrangan sehingga membentuk sudut 180 derajat dalam lingkaran warna. Warna tersebut membentuk kontras yang sangat kuat. Misalnya merah dan hijau

2. Warna split komplementer
     Adalah dua warna yang bersebrangan namun tidak membentuk garis lurus 180 derajat sempurna, hanya mendekati garis lurus tersebut dalam lingkaran warna. Misalnya warna unggu memiliki hubungan split komplementer dengan warna hijau kekuningan.

3. Warna triad komplementer
    Adalah tiga warna yang bila dihubungkan akan membentuk segitiga sama sisi 60 derajat. Rangkaian warna ini biasanya adalah warna merah, kuning, dan biru.

4. Warna tetrad komplementer
    Adalah empat warna yang membentuk persegi dengan sudut 90 derajat. Warna ini juga disebut warna double komplementer. Contoh empat warna yang memiliki hubungan tetrad komplementer yaitu ungu, jingga kemerahan, kuning, dan biru muda.

Dari lingkarang warna Brewster masih bisa didapat lagi kelompok warna lain yaitu kelompok warna panas dan dingin.

Kelompok warna panas adalah kelompok warna yang dimulai dari warna kuning kehijauan hingga merah. Warna ini bersifat dekat dan panas, dan menggambarkan semangat, ceria, kemarahan.
Kelompok warna dingin dimulai dari warna hijau hingga ungu. Warna ini bersifat jauh dan dingin. Dan mengambarkan kesejukan, ketenangan. Suatu karya seni akan memiliki keharmonisan yang baik jika didalamnya terdapat warna yang bersifat hangat-sedang, tidak terlalu panas ataupun jauh.

(Sumber : wikipedia )