Sunday 10 May 2015

Mengenal Pencampuran Warna

Saat kita ingin melukis ataupun ingin menghias interior rumah kita sangatlah membutuhkan cat. Kadang kala kita membutuhkan warna yang tidak didapat ataupun sangat susah untuk didapatkan. Untuk itu saya mencoba berbagi ilmu "Mengenal Pencampuran Warna".
Seperti judul yang saya tulis di atas, saya akan menjelaskan bagaimana mendapatkan pigmen warna dengan mencampurkan 2 atau lebih pigmen warna yang berbeda.

Warna yang pertama harus dipersiapkan untuk melukis biasanya adalah warna-warna primer.

Merah


Kuning


Biru


Namun dalam kasus kecil, ada saja seorang seniman yang menambahkan warna untuk bahan pencampuran yaitu

Cyan


Magenta


Setelah cat-cat dengan warna primer telah dipersiapkan, kita mulai masuk untuk mencampur warna sesuai keinginan kita.
Sebagai contoh untuk mendapatkan warna ungu kita semua biasanya mencampur warna mersh dan biru.
Jika warna merah dan biru yang dicampur maka yang didapat adalah warna ungu dengan pigmen yang kuat

Ungu hasil dari Merah+Biru



Namun jika yang kita inginkan adalah warna ungu dengan cahaya yang kuat.

Ungu bercahaya


Cobalah anda campurkan warna magenta dan cyan. Maka yang didapat adalah warna ungu yang bercahaya.

Teknik mencampur tersebut juga berlaku kepada warna hijau.
Jika kita menginginkan warma hijau dengan pigmen yang kuat maka kita campurkan warna kuning dan biru. Maka akan didapat hijau dengan pigmen yang kuat atau hijau pekat.

Hijau pekat


Namun jika kita menginginkan warna hijau yang bercahaya atau hijau cerah.Campurlah warna kuning dengan cyan. Maka akan didapat hijau yang cerah.

Hijau cerah


Semua perncampuran warna tersebut menggunakan perbandingan perncampuran 1:1. Warna pencampuran bisa saja akan menghasilkan warna yang tidak sama. Untuk itu campurlah warna dengan porsi yang dibutuhkan agar cukup untuk mewarnai sebuah objek tanpa mencampur warna lagi, dengan tujuan hasil karyanya akan memiliki warna yang beraturan dan rata.

Untuk warna hitam biasanya semua warna primer (merah, kuning, biru ) dicampurkan dengan perbandingan 1:1:1 maka akan didapat warna hitam. Warna hitam biasanya digunakan untuk memberi efek bayangan atau mempertegas bagian gelap pada gambar.

Berikut adalah komposisi pencampuran warna dan hasil campuran.

Merah + Biru = Ungu
Merah + Kuning = Jingga
Biru + Kuning = Hijau
Merah + Hijau = Kuning
Biru + Hijau = Cyan
Cyan + Merah = Magenta
Magenta + Cyan = Ungu Terang
Jingga + Hijau = Hijau Terang
Ungu + Jingga = Merah

Wednesday 6 May 2015

Warna

Warna.
Warna adalah spektrum tertentu dari sebuah cahaya sempurna ( berwarna putih). Tiap warna memiliki edentitas gelombang masing-masing yang akan membentuk warna itu sendiri. Gelombang warna yang dapat ditangkap mata manusia berkisar antara 380-780 nanometer.

Dalam seni rupa warna juga bisa berarti pantulan tertentu oleh cahaya yang menyentuh pigmen-pigmen yang berada dalam sebuah media sehingga membentuk karakter tertentu yang tertangkap oleh mata kita. Misalnya pencampuran pigmen warna merah di campur dengan pigmen warna biru dengan komposisi yang tepat akan menghasilkan pantulan pigmen warna magenta/ungu jika tersentuh oleh cahaya putih sempurna.

Sebenarnya tiap warna memiliki karakter dan arti masing-masing. Warna juga dibagi dalam beberapa kelompok. Menurut teori Brewster yang menyederhanakan warna menjadi 4 kelompok yaitu warna primer, sekunder, tersier, dan netral. Kelompok warna ini sering disusun dalam lingkarang warna Brewster. Dari lingkarang warna Brewster mampu menjelaskan lagi tentang kelompok warna kontras (komplementer), split komplementer, triad, dan tetrad.



1. Warna primer
     Adalah warna yang ada bukan karena campuran dari warna lain, warna ini adalah warna pokok yang berdiri sendiri. Yang termasuk warna primer adalah merah, biru, dan kuning

2. Warna sekunder
     Adalah warna yang dihasilkan dari campuran 2 warna primer yang sama perbandingannya yaitu 1:1. Contoh warna jingga dihasilkan dari campuran warna primer merah dan kuning.

3. Warna tersier
     Adalah warna yang didapat dari campuran 2 warna dengan perbandingan 1:1, dengan pencampuran warna primer dan yang lainnya warna sekunder. Contoh warna kuning kehijauan dihasilkan dari campuran warna kuning dan hijau.

4. Warna netral
     Warna netral adalah warna yang dihasilkan dari campuran ketiga warna primer dengan proporsi 1:1:1. Warna ini bersifat sebagai warna penyeimbang di alam. Campuran warna ini biasanya mengarah pada warna hitam.

Adapun warna-warna yang dikelompokan menurut kontras warnanya

1. Warna kontras (komplementer)
     Adalah dua warna yang saling bersebrangan sehingga membentuk sudut 180 derajat dalam lingkaran warna. Warna tersebut membentuk kontras yang sangat kuat. Misalnya merah dan hijau

2. Warna split komplementer
     Adalah dua warna yang bersebrangan namun tidak membentuk garis lurus 180 derajat sempurna, hanya mendekati garis lurus tersebut dalam lingkaran warna. Misalnya warna unggu memiliki hubungan split komplementer dengan warna hijau kekuningan.

3. Warna triad komplementer
    Adalah tiga warna yang bila dihubungkan akan membentuk segitiga sama sisi 60 derajat. Rangkaian warna ini biasanya adalah warna merah, kuning, dan biru.

4. Warna tetrad komplementer
    Adalah empat warna yang membentuk persegi dengan sudut 90 derajat. Warna ini juga disebut warna double komplementer. Contoh empat warna yang memiliki hubungan tetrad komplementer yaitu ungu, jingga kemerahan, kuning, dan biru muda.

Dari lingkarang warna Brewster masih bisa didapat lagi kelompok warna lain yaitu kelompok warna panas dan dingin.

Kelompok warna panas adalah kelompok warna yang dimulai dari warna kuning kehijauan hingga merah. Warna ini bersifat dekat dan panas, dan menggambarkan semangat, ceria, kemarahan.
Kelompok warna dingin dimulai dari warna hijau hingga ungu. Warna ini bersifat jauh dan dingin. Dan mengambarkan kesejukan, ketenangan. Suatu karya seni akan memiliki keharmonisan yang baik jika didalamnya terdapat warna yang bersifat hangat-sedang, tidak terlalu panas ataupun jauh.

(Sumber : wikipedia )

Monday 27 April 2015

tutorial melukis wajah dengan pensil : menggambar hidung

Menggambar hidung.
                   Art by : Riswan Ratta

Menggambar hidung itu susah-susah gampang. Saya sendiri pun belum mahir sekali dalam menggambar bagian wajah yang satu ini. Namun saya akan coba memberi tutorial menggambar hidung versi saya sendiri.
Alat yang perlu di siapkan tentunya pensil, penghapus, serutan dan kertas. Saya menggambar hidung hanya berbekal pensil HB, B, 2B, 3B, 6B.

Nah pertama kalian harus menggambar pola dasar dari hidung tersebut dengan pensil HB.
Contoh gambar :


Setelah selesai dengan pola. Ambilah pensil B dan mulailah mengarsir seluruh bagian pada hidung tersebut.
Contoh gambar :


Kemudian arsir bagian tepi-tepi hidung dengan pensil 2B.
Contoh gambar :


Arsir bagian paling tepi dari hidung dengan pensil 3B untuk mempertegas lekukan pada hidung. Dan arsir lubang hidung dengan pensil 6B. Disini gambar hidung sudah mulai menunjukan bentuknya.
Contoh gambar :


Arsirlah area sekitar hidung demgan pensil 2B secara perlahan dan buat lah bayangan pada bagian bawah hidung. Bayangan tergantung dari mana arah cahaya dan selalu berlawanan dengan arah cahaya.
Contoh gambar :


Sentuhan terakhir, hapuslah bagian kecil dari ujung hidung untuk memberi kesan terang pada ujung hidung.
Contoh gambar :


Sekian, semoga bermanfaat. Maaf kalau contoh gambar jelek.

Sunday 26 April 2015

dasar-dasar melukis dengan cat air

Teknik dasar melukis dengan cat air.

Pengetahuan teknik dasar sangat diperlukan untuk melakukan pekerjaan apapun. Termasuk dalam melukis.
Sebelumnya kalian harus siapkan dulu bahan dan alatnya, kuas berbagai ukuran dan bentuk, cat air, kertas gambar, lap, air bersih, kapas satu kepal, palet. Juga pensil dan easel bila diperlukan.
Berikut ini adalah dasar-dasar dalam melukis menggunakan car air versi saya sendiri.

1. Buat lah sketsa dasar dengan pensil yan tipis bila anda belum berani menorehkan cat secara langsung.

2.  Buatlah warna dasar.
     Buatlah warna dasar terlebih dahulu pada kertas, warna dasar biasanya warna muda yang netral terhadap warna lain seperti kuning, hijau muda, dan biru muda. Caranya dengan mengencerkan cat lalu celupkan kapas yang dibentuk bulah setengah bagian saja dan menorehkannya ke atas kertas dari kiri ke kanan, lakukan hal serupa dibawah goresan warna tersebut hingga seluruh kertas terwarnai oleh warna dasar.

3. Mulailah menggambar dari obyek yang paling jauh. Ini akan memberi efek perspektif pada lukisan anda. Contoh jika anda ingin menggambar matahari tenggelam, gambarlah mataharinya terlebih dahulu.

4. Jika gambar anda sudah memperlihatkan sebuah obyek yang utuh. Langkah selanjutnya adalah pendetailan gambar. Detail gambar dilakukan dengan memperkuat warna-warna yang gelap atau warna inti. Saya biasanya melakukan pendetailan dengan cat air yang tidak dicairkan agar warna terlihat tajam.

5. Setelah pendetailan selesai, lukisan sudah dapat dikatakan selesai. Tinggal keringkan saja lukisan anda dan bubuhkan tanda tangan anda pada lukisan tersebut.

(Note : Belum ada foto contoh yang bisa saya tunjukan, terakhir melukis dengan cat air tahun 2011)

tips memilih peralatan lukis

Tips memilih peralatan lukis.


Melukis memang kegiatan yang mengasyikan, saat kita melukis kita bisa sampai lupa waktu. Apalagi obyek yang sedang kita lukis adalah obyek yang kita senangi.
Tentunya jika kita melukis didukung dengan peralatan dan bahan yang bagus akan menghasilkan lukisan yang maksimal. Semua seniman mempunyai standarnya masing-masing dalam memilih alat dan bahan untuk melukis. Berikut adalah ulasan tips memilih alat dan bahan lukis versi saya sendiri.

1. Kuas
     Pilihlah kuas dengan bulu yang lembut, jangan terlalu kaku dan juga jangan terlalu lembek dan yang pasti lurus. Perhatikan tekstur bulu, usahakan memilih kuas yang panjang bulunya sama rata dan tidak bercabang. Untuk mengecek kelurusan bulu kuas dapat dengan cara tangan kanan memegang ujung bulu dan tangan kiri memegang pangkal bulu talu putar perlahan, jika bulu kembali lurus maka itu tandanya kuas yang bagus. Kuas yang bagus biasanya jika dicelupkan ke cat ujungnya akan mengumpul dan bila telah digoreskan ke kanvas lalu di angkat akan tetap mengumpul.

2. Palet
     Pada dasarnya palet semua hampir sama. Namun pilihlah palet yang tidak terlalu dalam lubangnya agar mudah untuk pencampuran warna dengan warna lain, jangan terlalu datar pula. Pilihlah palet yang licin agar cat minyak tidak meresap, kalaupun palet itu terbuat dari kayu, pilihlah yang sudah dilapisi bahan pelicin.

3. Kanvas
     Pilihlah kanvas yang pori-porinya tidak terlalu besar dan sedikit, caranya lihat pada permukaan bagian belakang kanvas, dan pilihlah kanvas yang tertutup sempurna oleh lapisan cat putih pada kanvas tersebut dan lapisan cat tersebut tidak mudah retak.
   
4. Kertas
     Kertas gambar/lukis biasanya lebih tebal dari kertas biasa, pilihlah kertas yang memiliki serat-serat yang sedikit kasar agar cat atau pastel mudah meresap. Atau menggunakan kertas scetch book juga bisa.

5. Cat
     Definisi cat yang bagus adalah cat yang memiliki warna cemerlang, kuat, tidak mudah mengering walau disimpan dalam waktu yang lama dengan catatan dalam kondisi tertutup. Cat yang mahal biasanya itu adalah cat yang bagus. Namun tak harus mahal, jika anda memiliki merk kepercayaan anda juga silahkan untuk tetap memakainya.

Saturday 25 April 2015

mengenal alat dan bahan untuk melukis

Mengenal alat dan bahan untuk melukis.

Sebelum kita memulai untuk melukis, sangatlah penting untuk kita mengetahui alat dan bahan yang akan kita gunakan nantinya serta pengertian dan fungsi dari masing-masing alat tersebut.

Alat lukis yang dugunakan pada umumnya yaitu.
 1. Kuas

      Kuas yang kita pakai sangat berpengaruh terhadap hasil lukisan kita. Kuas sendiri ada banyak macamnya, mulai dari bulu yang kecil meruncing hingga yang bulu lebar lurus dan lebar miring. Semua itu memiliki fungsi yang berbeda.
Kuat yang bagus biasanya bulunya berwarna cream.

2. Palet

     Palet adalah tempat untuk mencampur cat atau tempat untuk menyiapkan cat sebelum diaplikasikan ke kanvas. Palet yang bagus adalah palet yang bersifat licin karena minyak tak dapat meresap kedalamnya.

3. Alat pembersih kuas
    Pembersih kuas di gunakan untuk membersihkan kuas dari sisa cat agar bisa digunakan kembali pada warna lain tanpa tercampur, antara lain yaitu berupa cairam minyak seperti tinner, solar, dan minyak tanah. Namun jangan menggunakan bensin, karena bahaya dan juga cenderung merusak kuas. Kain lap untuk mengeringkan kuas setelah dibersihkan dengan cairan pembersihnya.

4. Pisau palet

     Pisau palet sebenarnya berfungsi untuk mengaduk cat minyak diatas palet agar didapat komposisi warna yang rata, mengkilat dan maksimal. Namun banyak dari maestro lukis menggunakannya sebagai alat lukis seperti pengganti kuas dan untuk meratakan tekstur cat pada kanvas.

5. Easel

     Easel adalah papan untuk menjepit kanvas. Papan ini memiliki kaki dan berdiri agak miring serta dapat di stel naik turun. Sebenarnya papan ini tidak terlalu penting, asalkan kanvas bisa berdiri tegak, dan bisa dilukis tanpa bergerak.

Bahan-bahan untuk melukis  terdiri dari :

1. Cat/Tinta

     Cat/tinta adalah cairan yang dibuat khusus untuk melukis, membuat kaligrafi, dan membuat karya tulis. Sebenarnya banya bahan lain selain cat yang bisa digunakan untuk melukis, bahkan bahan alami sekalipun. Contohnya : getah daun jati menghasilkan warna merah jika digoreskan ke media kertas atau kain, dengan ekspirimen tertentu oleh pelukis, daun tersebut dapat dijadikan sebagai pengganti cat.
Cat sendiri banyak macamnya, berikut ulasan singkat tentang macam-macam cat.

1. Cat minyak
     Cat minyak adalah cat yang dicampur dengan minyak sebagai pengikat pigmen warna.
Cat minyak memiliki sifat pigmen yang cemerlang. Cat minyak menduduki skala gradiasi paling besar dari cat yang lain karena cat ini mampu mendekati gradiasi warna nyata. Ketahana cat minyak lebih lama. Namun cat ini memiliki bau yang tajam dan menyengat. Membutuhkan waktu lama untuk kering.

2. Cat air / aquarel
     Adalah cat yang menggunakan pelarut air untuk melarutkan pigmen warna yang ada didalamnya. Cat ini bersifat transparan dan cenderung pudar. Cat ini tidak berbau menyengat seperti cat minyak. Namun karena cat ini pelarutnya menggunakan air maka mudah sekali luntur jika terkena cipratan air.

3. Cat poster
     Cat poster adalah cat yang berbahan dasar air juga. Dalam penggunaannya bisa dilarutkan dengan air terlebih dahulu atau bisa juga tanpa pelarut air. Media untuk melukis dengan cat ini adalah kertas. Cat ini memiliki pigmen warna yang lebih pekat dari cat air dan bersifat melapisi dengan penggunaan yang kental.

4. Cat akrilik (acrylic)
     Cat yang berbentuk serbuk atau pasta. Cat akrilik terbuat dari campuran bahan sintetis seperti resin dan polivinyl acetate yang cepat kering. Bahan ini umumnya bersifat lembut dan kaku. Cat ini cepat kering meskipun dicampur dengan air/gel, tahan air, dan bersifat mudah menutup. Media lukis untuk cat ini adalah dinding (tembok batu), kayu, kain, stryfoam, kanvas, ataupun kertas gambar.
Cat baunya tidah terlalu menyengat.

4. Cat tekstil
     Cat tekstil adalah cat yamg juga berbahan dasar air. Cat ini biasa digunakan untuk melukis diatas media kain, baju, sepatu, ataupun tas yang kemudian harus distrika setelah kering.

5. Tinta bak / tinta cina
     Tinta cina biasa digunakan untuk membuat karya tulis atau kaligrafi. Pada umumnya tinta cina dibagi menjadi 2 bentuk yaitu padat dan cair. Tinta padat harus diencerkan dengan air terlebih dahulu sebelum digunakan.

Adapun bahan lain untuk mewarnai yaitu

1. Pastel / oil pastel / crayon

     Pastel berbentuk batangan bulat memanjang seperti lilin. Pastel memiliki sifat warna yang cemerlang. Sangat rapuh dan akan langsung menempel bila digosokkan diatas kertas namun mudah ikatan warnanya terlepas dari medianya jika mendapat getaran. Untuk itu sering diberikan fixative. Pastel sangat susah untuk dihapus. Bahkan juka di hapus dengan penghapus malah akan memberi efek noda pada lukisannya. Untuk mengatasi pastel konvensoinal yang mudah rontok, dikembangkan juga pastel minyak yang merekat kuat pada medianya.

2. Pensil warna


     Pensil warna adalah jenis pensil yang grafit pada pensil tersebut memiliki pigmen warna tertentu. Pensil warna pada umumnya dijuat tiap set. Satu set pensil warna ada yang berjumlah 12, 24, 36, 48, dan bahkan ada yang mencapai ratusan. Ada juga yang janyaemproduksi set warna kulit. Pensil warna mudah berbaur dengan media kertas serta mudah untuk dihapus.

Setelah kita mengenal bahan bahan untuk mewarnai, kita juga harus mengenal media bahan untuk melukis. Pada umumnya media untuk melukis berbentuk datar 2 dimensi, kertas dan kanvas adalah 2 media yang paling sering digunakan.
Berikut adalah ulasannya.

1. Kertas

     Kertas adalah media lukis yang memiliki daya serap yang tinggi. Tak berpoÅ•i-pori. Kertas sangat cocok untuk dilukis dengan cat air, pensil dan pastel. Perlu perhatian lebih saat melukis dengan kertas dan cat air, untuk mendapatkan warna yang cerah biasanya cat air dilarutkan tak terlalu kental.

2. Kanvas

     Kanvas adalah media lukis yang memiliki pori-pori yang telah ditutup cat dasar berwarna putih. Media ini lebih sering digunakan untuk melukis dengan cat minyak karena cat minyak butuh ketebalan dalam pewarnaan dan kadang butuh metode palet yang membutuhkan terknik kontruksi pada bidang lukisnya. Palet pada umumnya sudah memiliki frame yang berbentuk persegi dan ada pula yang masih berbentuk gulungan tanpa frame.

(Sumber : wikipedia indonesia, artikel natasya angelica denan pokok bahasan yang saya jabarkan sendiri)     

Friday 24 April 2015

Aliran Seni Lukis

Macam-macam aliran dalam seni lukis.
Seni lukis yang terus berkembang dari zaman nenek moyak kita sampai sekarang telah menciptakan banyak aliran didalamnya. Tiap aliran memiliki gaya lukisana masing-masing.
Berikut adalah ulasan singkat tentang aliran-aliran dalam seni lukis.

1. Surealisme

     Surealisme adalah gabungan kata dari Super Realisme. Serealisme adalah gaya melukis dengan menuangkan wujud khayalan sang pelukis. Wujud khayalan ini bisa didapat dari mimpi-mipi yang diluar akal manusia ataupun imajinasi tentang dunia khayalan yang tak ada dalam dunia nyata. Yang kemudian dituangkan dalam bentuk lukisan yang dapat dinikmati tanpa mengetahui bentuk nyatanya. Salah satu pelukis yang terkenal dalam aliran ini adalah Salvador Dali.

2. Kubisme

Kubisme adalah aliran seni lukis yang berusaha menunjukkan suatu wujud tertentu dengan bentuk-bentuk geometris dan balok-balok yang terangkai hingga menjadi bentuk gambar atau bidang yang mewakili wujud nyata. Tokoh yang terkenal dalam aliran ini adalah Pablo Picasso

3. Romantisme

Aliran ini merupakan aliran seni lukis tertua di Indonesia.
Seni lukis yang mengangkat sebuat peristiwa idah atau kenangan sang pelukis yang berlatar belakang suatu objek pemandangan alam yang indah.
Seni lukis ini ditularkan oleh penjajah Belanda pada masa kolonial kepada rakyat pribumi untuk tujuan koleksi dan sebagai galeri di zaman itu. Tokoh yang terkenal dalam aliran ini adalah Raden Saleh

4. Ekspresionisme

Adalah aliran seni lukis yang terpengaruh oleh emosional sang pelukis saat melukis suatu objek. Efek tiap emosional akan menghasilkan lukisan dengan ekspresi yang berbeda. Lukisan dalam aliran ini lebih sering menunjukan ekspresi marah dan depresi dibandingkan dengan ekspresi bahagia.

5. Fauvisme
Fauvisme adalah aliran yang menghargai ekspresi dalam menangkap suasana yang hendak dilukis. Tidak seperti karya impresionisme, pelukis fauvis berpendapat bahwa harmoni warna yang tidak terpaut dengan kenyataan di alam justru akan lebih memperlihatkan hubungan pribadi seniman dengan alam tersebut.
Konsep dasar fauvisme bisa terlacak pertama kali pada 1888 dari komentar Paul Gauguin kepada Paul Sérusier:

"Bagaimana kau menginterpretasikan pepohonan itu? Kuning, karena itu tambahkan kuning. Lalu bayangannya terlihat agak biru, karena itu tambahkan ultramarine. Daun yang kemerahan? Tambahkan saja vermillion."
Segala hal yang berhubungan dengan pengamatan secara objektif dan realistis, seperti yang terjadi dalam lukisan naturalis, digantikan oleh pemahaman secara emosional dan imajinatif. Sebagai hasilnya warna dan konsep ruang akan terasa bernuansa puitis. Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan, tetapi mengikuti keinginan pribadi pelukis.

6. Neo-Impresionisme
Adalah teknik melukis tanpa mencampur warna dalam palet terlebih dahulu atau mencampurnya diatas kanvas.
Sang pelukis hanya membuat titik-titik tiap warna yang saling berkesinambungan dan bersebelahan hingga menjadi  sebuah komposisi warna yang berbeda dari tiap titik warna yang bersentuhan dam menjadikannya sebuah gambar. Pencampuran warna ini disebut campuran optik. Teknik pencampuran warna terpisaj ini dipercaya lebih indah di banding pencampuran warna konvensional di atas palet oleh penganut aliran seni lukis ini.

7. Realisme

Adalah aliran seni lukis yang berusaha menampilkan wujud asli suatu objek dengan sebenar-benarnya tanpa menambahkan embel-embel tertentu. Realisme bisa juga diartikan berusaha meniru objek nyata dengan menampilkan hal yang sebenarnya tanpa menyembunyikan hal-hal lain.

8. Naturalisme

Adalah suatu penekan suatu objek realis dengan seting alam. Hal ini adalah pendalaman lebih lanjut dari aliran seni lukis realisme pada abad ke-19 sebagai wujud kemapanan romantisme.
Lukisan pemandangan alam adalah lukisan yang dianggap paling realis didalam aliran ini.

(Sember : wikipedia indonesia, dengan bahasan pokok yang saya jabarkan)

tutorial melukis wajah dengan pensil : menggambar bibir

Menggambar bibir.
                    Art by : Riswan Ratta

Dalam menggambar bibir ini anda harus siapkan pensil HB, B, 2B, 3B, 6B, penghapus, serutan pensil, dan kertas gambar tentunya.

Pertama, mulailah menggambar pola dasar dengan pensil HB. Goreslah dengan pelan dan jangan terlalu menekan pensil. Pola dasar ini menentukan seperti apa gambar kita nanti.
Contoh gambar :


Kedua, mulailah mengarsir tipis seluruh bagian bibir dengan pensil B secara perlahan dan rata.
Contoh gambar :

Lalu arsir tepi bibir atas bagian bawah dengan pensil 2B dengan arsiran membentuk garis-garis lengkung seperti sidik bibir.
Contoh gambar :

Arsir kembali bagian paling tepi dari bibir atas bagian bawah dengan pensil 3B agar gambar terlihat lebih tegas dan halus.
Contoh gambar :


Kemudian menuju bibir bawah. Arsir tepi bawah dar bibir bawah dengan pensil 2B secara halus dan tipis, dan beri garis-garis lengkung pada bibir dengan pensil 3B. Arsir juga rongga mulut yang terbuka kecil antara bibir atas dan bawah, dan beri bayangan . Poin penting, bibir atas selalu lebih gelap dari bibir bawah.
Contoh gambar :


Hapuslah beberapa bagian bibir yang paling ujung dan depan seolah-olah bibir terkena sorotan cahaya, dan membuat bibir terlihat basah.
Contoh gambar :


Sentuhan terakhir. Arsirlah area sekitar bibir dengan pensil 2B dan 3B. Arsir dengan lembut dan halus. Dan arsir garis tepi bibir dengan pensil 5B agar terlihat lebih tegas.
Contoh gambar :

Jadilah gambar bibir.

Thursday 23 April 2015

Sejarah seni lukis di Indonesia

Sejarah seni lukis di Indonesia
                       Potret Raden Saleh

Seni lukis modern di Indonesia dimulai dengan masuknya penjajah Belanda ke Indonesia.

Gaya melukis dari Eropa Barat yang cenderung mengarah ke aliran Romantisme membuat kebanyakan pelukis di Indonesia terpengaruh oleh aliran ini.

Pada awalnya rakyat Indonesia hanya menjadi asisten pelukis-pelukis Belanda yang hanya melihat mereka melukis. Karena pada saat itu alat lukis modern harganya cukup mahal dan tak mungkin dapat dibeli oleh kalangan rakyat Indonesia yang meyoritas petani dan nelayan itu. Salah satu asisten yang cukup beruntung dapat mempelajari seni lukis gaya Eropa Barat yang dipraktekkan pelukis Belanda pada waktu itu adalah Raden Saleh Syarif Bustaman. Raden Saleh kemudian melanjutkan belajar melukis ke Belanda, sehingga menjadi pelukis Indonesia yang disegani dan menjadi pelukis istana di beberapa negara Eropa.
                  Lukisan Raden Saleh

Namun seni lukis Indonesia tidak melalui perkembangan yang sama seperti zaman Renaissance di Eropa, sehingga perkembangannya pun tidak melalui tahapan yang sama.
Era revolusi Indonesia membuat kebanyakan pelukis Indinesia beralih dari gaya romantisme menjadi cenderung ke arah kerakyatan. Katena pada saat itu lukisan obyek yang berbentuk keindahan alam Indonesia dianggap tema yang mengkhianati bangsa, dan dianggap sebagai penjilat kaum kapitalisme yang menjadi musuh bagi kaum komunisme, ideologi yang popoler pada masa itu. Lalu pelukis pada waktu itu mulai beralih ke tema potret nyata kehidupan masyarakat kelas bawah dan perjuangan melawan penjajah.

Seiring berjalanannya waktu alat lukis seperti cat dan kanvas yang semakin sulit untuk didapat membuat lahirnya gaya lukisan mereka lebih sederhana dan cenderung mengarah ke abrakisme.

Gerakan Manifesto Kebudayaan yang bertujuan untuk melawan pemaksaan ideologi komunisme membuat pelukis pada masa 1950an lebih memilih membebaskan karya seni mereka dari kepentingan politik tertentu, sehingga era ekspresionisme dimulai. Lukisan tidak lagi dianggap sebagai penyampai pesan dan alat propaganda, namun lebih sebagai sarana ekspresi pembuatnya. Keyakinan tersebut masih dipegang hingga saat ini.

Perjalanan seni lukis kita sejak perintisan R. Saleh sampai awal abad XXI ini, terasa masih terombang-ambing oleh berbagai benturan konsepsi.

Kemapanan seni lukis Indonesia yang belum mencapai tataran keberhasilan sudah diporak-porandakan oleh gagasan modernisme yang membuahkan seni alternatif atau seni kontemporer, dengan munculnya seni konsep (conceptual art): “Installation Art”, dan “Performance Art”, yang pernah menjamur di pelosok kampus perguruan tinggi seni sekitar 1993-1996. Kemudian muncul berbagai alternatif semacam “kolaborasi” sebagai mode 1996/1997. Bersama itu pula seni lukis konvensional dengan berbagai gaya menghiasi galeri-galeri, yang bukan lagi sebagai bentuk apresiasi terhadap masyarakat, tetapi merupakan bisnis alternatif investasi.

Sejarah seni lukis

Seni lukis

Seni lukis adalah cabang seni rupa yang paling tua. Seni lukis merupakan induk dari semua cabang seni dalam seni rupa.

Sejarah seni lukis dibagi dalam beberapa tahapan menurut waktunya.

Zaman prasejarah

Secara teknis seni lukis adalah sebuah gambar. Sejak ribuan tahun silam nenek moyang kita telah mulai membuat gambar pads dinding-dinding goa dengan materi yang sangat sederhana seperti arang, kapur, dedaunan, dan darah hewan. Salah satu teknik yang terkenal adalah menempelkan tangan ke dinding goa lalu menyemburnya dengan kunyahan daun, darah hewan ataupun batuan mineral yang berwarna-warni sehingga membentuk gambar tangan yang berwarna-warni yang masih bisa kita lihat sampai sekarang.

Karya purbakala lainnya adalah gambar manusia, hewan, dan obyek alam seperti pohon, gunung dan sungai.

Semua gambar tersebut dipengaruhi oleh tempat dimana mereka tinggal ataupun kegiatan yang telah mereka lakukan. Misalnya, seorang manusia yang tinggal didalam goa yang disekitar goa terdapat sungai, dan mereka berburu ikan lalu menyantapnya dengan cara dibakar. Setelah itu arang sisa pembakaran digunakan sebagai alat lukis untuk menggambar sebuah ikan yang tadi mereka dapatkan.

Bentuk objek yang digambar tentu tidak serupa dengan obyek aslinya, inilah yang disebut citra. Pencitraan dipengaruhi oleh apa yang dilihat dan yang ingin disampaikan sang pelukis melalui lukisannya. Contohnya seorang pelukis menggambar seekor gajah dan dalam gambar tersebut terlihat bentuk gading yang  lebih besar dari badan gajah tersebut. Dalam pemahaman sang pelukis ingin menyampaikan kalau gading gajah adalah kekuatan terbesar yang dimiliki gajah.

Semua gambar-gambar sederhana yang berada dalam goa-goa tempat tinggal manusia prasejarah tersebut lama-kelamaan terus berkembang menjadi gambar simbol yang satu sama lain saling berhubungan dan mempunyai arti. Dari simbol-simbol tersebutlah huruf tercipta, karena pada prinsipnya huruf adalah sebuah simbol yang dibakukan.


Pada sisi yang lain terdapat manusia prasejarah yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk melukis dibandingkan dengan mencari makan. Manusia inilah seniman-seniman yang pertama di muka bumi. Mereka terus mengembangkan gambar-gambar mereka hingga mereka dapat menyimpulkan bahwa titik, garis dan bidang tertentu dapat diatur sedemikian rupa menjadi sebuah lukisan yang indah. Merekapun mulai menemukan cita-rasa keindahan oleh hal yang terus-menerus mereka lakukan sampai mereka menjadi ahli.

Zaman klasik

Seni lukis zaman klasik difungsikan untuk tujuan mistisme(akibat dari adanya perkembangan agama) dan propaganda( sebagai contoh graffiti di reruntuhan kota Pompei).

Di zaman ini lukisan dibuat semirip mungkin dengan objek aslinya karena pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan. Karena mereka menganggap seni lukis mampu mengkomunikasikan lebih baik dibandingkan dengan kata-kata banyak hal. Mereka juga melukis dengan semirip mungkin karena merekan telah memulai untuk hidup menetap dan baginya perlu untuk memperindah tempat tinggal mereka.

Zaman pertengahan.

Kuatnya pengaruh agama dalam zaman ini membuat seni lukis makin menjauh dari pengaruh ilmu pengetahuan. Karena ilmu pengetahuan pada zaman ini dianggap sebagai sihir yang mampu menjauhkan mereka dari Tuhan mereka. Karena itulah karya lukis pada zamam ini tidak sejalan dengan realistis.

Kebanyakan lukisan pada zaman ini berupa simbolisme, bukan realisme. Karena itu sangat jarang didapat lukisan yang bagus di zaman ini.
Beberapa agama bahkan melarang untuk menggambar obyek hidup seperti hewan dan manusia. Karena itulah banyak dari seniman pada zaman ini terdorong untuk melukis abstrakisme yaitu pemisahan bentuk nyata dari sebuah benda sehingga didapat gambar yang takberaturan.
Sebagai akibat dari pemisahan ilmu pengetahuan dari kebudayaan manusia maka perkembangan seni lukis dalam zaman ini mengalami perlambatan hingga masuk zaman renassiance.

Zaman Renassiance

Berawal dari kota Firenze. Setelah kekalahan dari Turki, banyak sekali ahli sains dan kebudayaan (termasuk pelukis) yang menyingkir dari Bizantium menuju daerah semenanjung Italia sekarang.

Dukungan dari keluarga deMedici yang menguasai kota Firenze terhadap ilmu pengetahuan modern dan seni membuat sinergi keduanya menghasilkan banyak sumbangan terhadap kebudayaan baru Eropa.

Seni Rupa menemukan jiwa barunya dalam kelahiran kembali seni zaman klasik. Sains di kota ini tidak lagi dianggap sihir, namun sebagai alat baru untuk merebut kembali kekuasaan yang dirampas oleh Turki.

Pada akhirnya, pengaruh seni di kota Firenze menyebar ke seluruh Eropa hingga Eropa Timur.

Tokoh yang banyak dikenal dari masa ini adalah:
1. Tomassi
2. Donatello
3. Leonardo da Vinci
4. Michaelangelo
5. Raphael

Art Nouveau

Revolusi Industri di Inggris telah menyebabkan mekanisasi di dalam banyak hal. Barang-barang dibuat dengan sistem produksi massal dengan ketelitian tinggi. Sebagai dampaknya, keahlian tangan seorang seniman tidak lagi begitu dihargai karena telah digantikan kehalusan buatan mesin.

Sebagai jawabannya, seniman beralih ke bentuk-bentuk yang tidak mungkin dicapai oleh produksi massal (atau jika bisa, akan biaya pembuatannya menjadi sangat mahal). Lukisan, karya-karya seni rupa, dan kriya diarahkan kepada kurva-kurva halus yang kebanyakan terinspirasi dari keindahan garis-garis tumbuhan di alam.

Wednesday 22 April 2015

tutorial melukis wajah dengan pensil : menggambar mata

Mengambar mata.
Art by : riswan ratta

Kita mulai menuju topik. Biasanya pemula paling cocok adalah latihan menggambar mata. Alat yang perlu di siapkan tentu yang utama adalah pensil dan kertas sketsa. Pensil yang di gunakan HB B 2B 3B 6B, kalo belum mempunyai pensilnya cukup dengan pensil 2B juga bisa. Jangan lupa penghapus dan serutan pensil. Poin utama, pensil haris selalu runcing.

1. Mulai dengan membuat outline/pola dasar. Gunakan pensil grade HB. Jangan terlalu menekan pensil untuk membuat outline agar tidak membekas.
Contoh gambar :

2. Setelah jadi dengan outline, mulailah mengarsir pupil mata dengan pensil 6B dan mulailah arsir iris mata dengan pensil B pada bagian terangnya dan 3B untuk bagian gelapnya. Saat mengarsir iris buatlah arsiran yang bergaris-garis secara memutar agar terlihat seperti serat iris mata. Dan arsir bagian putih bola mata dengan pensil B pada bagian terang dan pensil 2B ditepi-tepinya secara perlahan. Jangan lupa, sisakan bagian pada iris dan pupil yang tidaj di arsir seperti contoh gambar di bawah agar mata terilat hidup.
Contoh gambar :




3. Setelah selesai dengan iris, pupil, dan bagian putih bola mata. Buatlah garis-garis acak yang membentuk seperti pembuluh darah dibagian putih bola mata dengan pensil 2B yang runcing. Dan buatlah arsiran ditepi-tepi mata agar mata terlihat basah dengan dasar pensil B dan diteruskan dengan pensil 2B di bagian yang gelap.
Contoh gambar :


4. Kemudian buatlah arsiran kelopak mata dan kantung mata dengan pensil B, 2B, 3B. Dengan dasar menggunakan pensil B lalu 2B untuk yang agak gelap dan pensil 3B pada bagian paling gelap. Tegaskan garis lipatan kelopak mata dengan pensil 5B.
Contoh gambar :

6. Buat bulu mata. Buat bulu mata dengan pensil 6B. Buat secara acak namun terarah agar terlihat seperti bulu mata yang real.
Contoh gambar :

Dan jadilah gambar sebuah mata yang anda inginkan. 
Selamat mencoba.