Friday 24 April 2015

Aliran Seni Lukis

Macam-macam aliran dalam seni lukis.
Seni lukis yang terus berkembang dari zaman nenek moyak kita sampai sekarang telah menciptakan banyak aliran didalamnya. Tiap aliran memiliki gaya lukisana masing-masing.
Berikut adalah ulasan singkat tentang aliran-aliran dalam seni lukis.

1. Surealisme

     Surealisme adalah gabungan kata dari Super Realisme. Serealisme adalah gaya melukis dengan menuangkan wujud khayalan sang pelukis. Wujud khayalan ini bisa didapat dari mimpi-mipi yang diluar akal manusia ataupun imajinasi tentang dunia khayalan yang tak ada dalam dunia nyata. Yang kemudian dituangkan dalam bentuk lukisan yang dapat dinikmati tanpa mengetahui bentuk nyatanya. Salah satu pelukis yang terkenal dalam aliran ini adalah Salvador Dali.

2. Kubisme

Kubisme adalah aliran seni lukis yang berusaha menunjukkan suatu wujud tertentu dengan bentuk-bentuk geometris dan balok-balok yang terangkai hingga menjadi bentuk gambar atau bidang yang mewakili wujud nyata. Tokoh yang terkenal dalam aliran ini adalah Pablo Picasso

3. Romantisme

Aliran ini merupakan aliran seni lukis tertua di Indonesia.
Seni lukis yang mengangkat sebuat peristiwa idah atau kenangan sang pelukis yang berlatar belakang suatu objek pemandangan alam yang indah.
Seni lukis ini ditularkan oleh penjajah Belanda pada masa kolonial kepada rakyat pribumi untuk tujuan koleksi dan sebagai galeri di zaman itu. Tokoh yang terkenal dalam aliran ini adalah Raden Saleh

4. Ekspresionisme

Adalah aliran seni lukis yang terpengaruh oleh emosional sang pelukis saat melukis suatu objek. Efek tiap emosional akan menghasilkan lukisan dengan ekspresi yang berbeda. Lukisan dalam aliran ini lebih sering menunjukan ekspresi marah dan depresi dibandingkan dengan ekspresi bahagia.

5. Fauvisme
Fauvisme adalah aliran yang menghargai ekspresi dalam menangkap suasana yang hendak dilukis. Tidak seperti karya impresionisme, pelukis fauvis berpendapat bahwa harmoni warna yang tidak terpaut dengan kenyataan di alam justru akan lebih memperlihatkan hubungan pribadi seniman dengan alam tersebut.
Konsep dasar fauvisme bisa terlacak pertama kali pada 1888 dari komentar Paul Gauguin kepada Paul Sérusier:

"Bagaimana kau menginterpretasikan pepohonan itu? Kuning, karena itu tambahkan kuning. Lalu bayangannya terlihat agak biru, karena itu tambahkan ultramarine. Daun yang kemerahan? Tambahkan saja vermillion."
Segala hal yang berhubungan dengan pengamatan secara objektif dan realistis, seperti yang terjadi dalam lukisan naturalis, digantikan oleh pemahaman secara emosional dan imajinatif. Sebagai hasilnya warna dan konsep ruang akan terasa bernuansa puitis. Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi disesuaikan dengan warna di lapangan, tetapi mengikuti keinginan pribadi pelukis.

6. Neo-Impresionisme
Adalah teknik melukis tanpa mencampur warna dalam palet terlebih dahulu atau mencampurnya diatas kanvas.
Sang pelukis hanya membuat titik-titik tiap warna yang saling berkesinambungan dan bersebelahan hingga menjadi  sebuah komposisi warna yang berbeda dari tiap titik warna yang bersentuhan dam menjadikannya sebuah gambar. Pencampuran warna ini disebut campuran optik. Teknik pencampuran warna terpisaj ini dipercaya lebih indah di banding pencampuran warna konvensional di atas palet oleh penganut aliran seni lukis ini.

7. Realisme

Adalah aliran seni lukis yang berusaha menampilkan wujud asli suatu objek dengan sebenar-benarnya tanpa menambahkan embel-embel tertentu. Realisme bisa juga diartikan berusaha meniru objek nyata dengan menampilkan hal yang sebenarnya tanpa menyembunyikan hal-hal lain.

8. Naturalisme

Adalah suatu penekan suatu objek realis dengan seting alam. Hal ini adalah pendalaman lebih lanjut dari aliran seni lukis realisme pada abad ke-19 sebagai wujud kemapanan romantisme.
Lukisan pemandangan alam adalah lukisan yang dianggap paling realis didalam aliran ini.

(Sember : wikipedia indonesia, dengan bahasan pokok yang saya jabarkan)

3 comments: